Ilustrasi perlengkapan militer (Pixabay/LCharn)
Salah satu ancaman utama yang dikhawatirkan oleh Rusia adalah bahwa AS dan sekutu NATO akan menempatkan rudal jarak jauh di Ukraina. Sebagai negara yang berbatasan langsung, Rusia merasa keamanannya terancam dengan hal itu.
Dalam pemberitaan yang disampaikan oleh TASS, AS disebut siap melakukan pembicaraan tentang tidak ada penempatan rudal di Ukraina itu.
Salah satu pejabat tinggi AS yang tidak disebutkan namanya menjelaskan "Rusia telah mengatakan merasa terancam oleh prospek sistem rudal ofensif yang ditempatkan di Ukraina. Seperti yang dikatakan Presiden Biden kepada Presiden Putin, Amerika Serikat tidak berniat melakukan itu. Jadi, ini adalah satu area di mana kita mungkin dapat mencapai pemahaman jika Rusia bersedia membuat komitmen timbal balik."
Dalam penjelasan lebih lanjut, pejabat itu mengatakan ada dua opsi yang ditawarkan yaitu meredakan ketegangan dengan diplomasi atau konfrontasi.
"Jika Rusia memang memilih jalan lain ini (konfrontasi), kami lebih dari siap dan sepenuhnya selaras dengan mitra dan sekutu kami tentang perlunya mengenakan biaya berat pada Rusia, sanksi keuangan, kontrol ekspor dan menargetkan industri utama, peningkatan postur kekuatan menengah pada wilayah sekutu dan meningkatkan bantuan keamanan ke Ukraina," ujarnya.
Sejauh ini semua pilihan telah berada "di atas meja" untuk dibicarakan. AS tidak akan bersembunyi dari pembahasan tersebut dengan Rusia. Tapi rincian tidak akan diungkap ke publik mengingat sebagian besar negosiasi di masa lalu juga dilakukan secara tertutup.