Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Matthew Ansley)
Navalny, pemimpin oposisi yang paling keras menentang Putin meninggal di penjara Lingkaran Arktik, ia saat itu sedang menjalani hukuman penjara 19 tahun. Pihak berwenang menyebut kematiannya karena sebab alamiah.
Navalnaya menuduh pemerintah Rusia membunuh suaminya dengan racun saraf novichok dan menyembunyikan jasadnya, memblokir akses hingga jejak racunnya hilang.
Politisi itu jatuh sakit pada Agustus tahun 2020, ketika dalam penerbangan domestik Rusia akibat racun saraf Novichok. Dia kemudian menjalani perawatan medis di Jerman, dan kembali ke Rusia pada 17 Januari tahun 2021, tapi langsung ditahan saat mendarat di Moskow.
Pada hari Selasa, keluarga Vladimir Kara-Murza, kritikus utama Putin lainnya, mengatakan bahwa kabarnya saat ini tidak diketahui. Pendukungnya mengatakan Kara-Murza memiliki masalah komplikasi akibat keracunan dam terakhir kali bertemu pengacaranya pada 2 Juli. Ada laporan ia telah dipindahkan ke rumah sakit penjara pada 4 Juli, tapi sejak itu ditahan tanpa akses komunikasi.
“Setelah pembunuhan Alexei Navalny di tahanan kini muncul kekhawatiran nyawa Kara-Murza dalam bahaya,” kata yayasan Free Russia.
Kara-Murza menjalani hukuman penjara 25 tahun atas tuduhan pengkhianatan dan tuduhan lain yang menurutnya dimotivasi oleh kritiknya terhadap Putin. Beberapa hari setelah kematian Navalny, wartawan memperingatkan Kara-Murza bisa mengalami hal serupa.