Bendera Latvia. (Sumber: pixabay.com/jorono)
Sebelum Estonia, parlemen Latvia pada Agustus 2022 lalu terlebih dahulu menyebut Rusia sebagai negara sponsor terorisme atas serangan militer yang ditargetkan terhadap warga sipil dan tempat-tempat umum. Parlemen unikameral Latvia, yang dikenal sebagai Saeima, menyetujui resolusi yang mencatat bahwa Rusia telah mendukung dan membiayai rezim serta organisasi teroris selama bertahun-tahun.
Pernyataan Saeima mengatakan Rusia saat ini telah menggunakan taktik yang sama kejam, tidak bermoral, dan ilegal di Ukraina, karena menggunakan senjata dan amunisi yang tidak tepat dan dilarang secara internasional pada warga sipil.
Hal ini juga mengutip dari laporan kelompok HAM dan pengamat internasinoal, yang telah mendokumentasikan kekejaman Rusia terhadap warga sipil Ukraina. Pasukan Rusia dianggap sudah melakukan penyiksaan, pemerkosaan, pembunuhan, dan penahanan massal terhadap warga sipil.
Mereka meminta Uni Eropa dan Barat untuk segera mengintensifkan dan menerapkan sanksi komprehensif terhadap Rusia, serta meminta negara-negara anggota Uni Eropa untuk segera menangguhkan penerbitan visa turis dan membatasi penerbitan visa masuk bagi warga negara Rusia serta Belarusia, di antara langkah-langkah lainnya.