Sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Berlin mengimpor 55 persen kebutuhan gasnya dari Moskow. Pun dua negara itu masih menjalin proyek pipa Nord Stream 2 untuk meningkatkan pasokan aliran gas. Proyek tersebut sekarang terlantar karena Jerman membatalkannya disebabkan perang Rusia di Ukraina.
Jerman telah berusaha untuk mencari sumber pemasok baru demi memenuhi kebutuhan gasnya. Usai dari UEA, Scholz berangkat ke Qatar untuk pembicaraan kerja sama energi, kutip Politico.
Namun upaya kerja sama Jerman dengan negara-negara Teluk itu dibayangi rekam jejak hak asasi manusia yang buruk di kawasan tersebut.
Sebelum ke UEA dan Qatar, Scholz telah bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman untuk membicarakan berbagai masalah bisnis. Mereka berdua juga membicarakan masalah konflik di Ukraina.
Renata Alt, ketua komisi HAM parlemen Jerman, mendesak Scholz untuk secara jelas mengatasi masalah hak asasi manusia manusia di negara-negara teluk.
"Sepenting mengamankan pasokan energi ke Jerman, sama pentingnya untuk menghormati hak asasi manusia di seluruh dunia. Anda tidak dapat bernegosiasi tentang satu hal tanpa membahas yang lain," kata Alt.