Marina Ovsyannikova saat memegang poster yang menentang perang di Ukraina. (Instagtam.com/ovsiannikova6219)
Melansir RFE/RL, Ovsyannikova dikenal setelah aksinya pada 14 Maret di sebuah acara berita di Channel One Rusia, ketika masuk ke program televisi dengan poster bertuliskan hentikan perang.
Karena aksi protes itu dianggap ilegal, Ovsyannikova sempat ditahan dan diperintahkan pengadilan membayar denda sebesar 30 ribu rubel Rusia (Rp7,8 juta).
Setelah protes yang membuatnya populer, wartawan itu meninggalkan Rusia dan bekerja untuk Die Welt selama tiga bulan. Dia diketahui sempat berkunjung ke Ukraina. Pada awal Juli, Ovsyannikova memberitahu bahwa dia akan pulang ke Rusia untuk menyelesaikan perselisihan tentang hak asuh anak-anaknya.
Ovsyannikova, sebelum penangkapannya pada 15 Juli, melakukan protes terhadap pemerintah Rusia di dekat Kremlin dengan membawa poster bertuliskan, "Putin adalah seorang pembunuh, tentaranya adalah fasis". Di poster itu terdapat foto anak-anak yang terbunuh akibat perang di Ukraina.