Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi peluncur roket (Twitter.com/Mariusz Błaszczak)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) terlibat langsung dalam perang di Ukraina. Mereka mengatakan hal itu berdasarkan wawancara wakil kepala intelijen militer Ukraina, Vadym Skibitsky, yang mengakui Washington menggordinasikan serangan rudal HIMARS.

AS sebelumnya telah menegaskan tidak akan berkonfrontasi langsung dengan Rusia di konflik Ukraina. Tapi berdasar keterangan Vadym Skibitsky yang diwawancarai media Barat, Moskow menuduh Washington telah berbohong.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berkomitmen terus membantu Ukraina, khususnya dalam sistem persenjataan pertahanan. Salah satu senjata AS yang dikirim ke Ukraina adalah HIMARS, sistem senjata rudal jarak pendek-menengah yang mampu menjangkau target secara presisi sejauh 70 kilometer.

1. Moskow nilai Washington berbohong

ilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Dalam invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari, AS telah menegaskan untuk menghindari konfrontasi langsung dengan Moskow. Namun AS terus menggelontorkan bantuan militer bagi Ukraina untuk mempertahankan diri.

Upaya AS untuk tidak terlibat langsung dalam perang Ukraina dinilai bohong oleh Rusia. Moskow menyebut Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina, telah mengakui bahwa AS ikut mengoordinasikan serangan rudal HIMARS.

"Semua ini tidak dapat disangkal (dan) membuktikan bahwa Washington, bertentangan dengan klaim Gedung Putih dan Pentagon, (telah) terlibat langsung dalam konflik di Ukraina," kata Rusia dikutip dari Reuters.

Moskow menilai pemerintahan Biden bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap sasaran sipil di daerah yang dikendalikan pasukan Rusia di Donbass.

2. Intelijen militer Ukraina akui HIMARS sangat efektif

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di