Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia Maria Zakhrovka menjelaskan militer Ukraina telah mengerahkan artileri berat ke garis depan di Ukraina Timur. 

Pernyataan itu disampaikan Zakharovka, Kamis (09/12) ketika sedang melakukan jumpa pers bersama jurnalis di Kota Moskow, Rusia.

Dikutip dari Reuters, Zakharovka menilai pemerintah Ukraina gagal terlibat dalam proses negosiasi dan lebih mendahulukan konfrontasi. Meskipun Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joe Biden baru saja berbicara secara virtual, namun kelihatannya Kremlin masih enggan berkompromi terkait situasi di Ukraina.

1. Moskow klaim Ukraina enggan memenuhi kewajiban Perjanjian Minsk

Rusia merasa sangat kecewa dengan sikap Ukraina yang dicap tidak peduli dengan proses damai demi mengakhiri konfliknya di Ukraina Timur. Sampai-sampai Moskow merasa jalur negosiasi sampai saat ini terasa "buntu".

"Negosiasi untuk penyelesaian damai (Konflik Ukraina) secara praktek menemui jalan buntu," ujar Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharovka seperti yang dilansir dari Reuters.

Di sisi lain, Rusia mengkritik kebijakan Ukraina yang dinilai sengaja membatasi kewajibannya dalam memenuhi Perjanjian Minsk 2014 dan 2015. Menurut Rusia aksi ini sengaja dilakukan Kiev demi memperpanjang konflik. Hal itu dilakukan Ukraina dengan terus menggempur garis depan di Ukraina Timur serta melibatkan pihak asing, secara khusus NATO, yang membantu persiapaan militernya. 

Kremlin juga tidak terima dengan adanya kesepakatan pengiriman alutsista antara Ukraina dan pihak ketiga yang dapat mengancam negosiasi damai.

2. Kiev sebut 120 ribu Prajurit Rusia memadati perbatasan

Editorial Team

Tonton lebih seru di