Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Rusia Vladimir Putin memasukkan kertas suaranya di sebuah tempat pemungutan suara dalam pemilihan parlemen kota Moskow di Moskow, Rusia, pada 8 September 2019. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim, negaranya telah berhasil menemukan vaksin COVID-19 dan siap melakukan imunisasi massal ke rakyatnya. Dalam klaimnya, Selasa (11/8/2020), Putin menyebut persetujuan diberikan setelah vaksin diuji klinis ke manusia selama dua bulan.

Menurut Putin, semua proses untuk menemukan vaksin telah dilalui oleh para ilmuwan di Rusia dan dinyatakan lolos. Bahkan, untuk memastikan vaksin tersebut aman, Putin menyebut putrinya sudah ikut menerima vaksin tersebut. 

"Saya sekali lagi mengulangi bahwa ini (vaksin COVID-19) telah melalui uji klinis yang dibutuhkan. Yang paling penting dari ini semua, vaksin itu aman dan ampuh," ungkap Putin dalam pertemuan dengan para menteri hari ini, seperti dikutip laman Hindustimes

Pejabat berwenang di Rusia menyebut, imunisasi massal akan dimulai Oktober mendatang. Tetapi, para ahli justru menyatakan khawatir mengenai vaksin COVID-19 tersebut. Mengapa?

1. Rusia menamakan vaksinnya "Sputnik V" untuk pasar asing

ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Kantor berita Reuters melaporkan, vaksin COVID-19 Rusia tersebut dinamakan "Sputnik V". Vaksin dengan nama itu dikhususkan nantinya untuk pasar di luar Rusia. 

Sputnik V merujuk kepada satelit pertama yang ditemukan di dunia. Moskow diduga menamakan vaksin Sputnik V lantaran menjadi vaksin COVID-19 di dunia yang disetujui. 

Kepala Badan Penanaman Investasi Asing (RDIF) Rusia, Krill Dmitriev, mengklaim saat ini pihaknya sudah menerima lebih dari 20 negara untuk vaksin Sputnik V. Angka pemesanan, klaim Dmitriev, mencapai lebih dari 1 miliar dosis. 

Tetapi, pengumuman vaksin COVID-19 yang rencananya akan disuntikkan massal ke publik, menimbulkan tanda tanya dari para ilmuwan. Sebab, prosesnya tidak pernah diketahui oleh publik sebelumnya. Karena itu, tak heran bila ilmuwan menduga Rusia memilih mengedepankan prestis negaranya ketimbang keselamatan dan keamanan dari vaksin tersebut. 

2. Salah satu putri Presiden Putin ikut uji klinis vaksin Sputnik V

Editorial Team

EditorSunariyah

Tonton lebih seru di