Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kerusuhan. (Unsplash.com/Flavio Gasperini)

Jakarta, IDN Times - Dalam tiga hari terakhir, Guadeloupe telah mengalami kerusuhan dan penjarahan. Kerusuhan itu dipicu oleh protes kebijakan vaksinasi wajib untuk para pekerja tenaga medis. 

Serikat pekerja tenaga medis kemudian melakukan mogok nasional di pulau tersebut, dan kemudian aksi itu merembet ke tindakan kerusuhan serta penjarahan. Alexandre Rochatte, utusan Prancis yang bertanggung jawab atas Guadaloupe pada hari Jumat (19/11/21), bahkan sempat mengumumkan darurat nasional untuk lima hari karena kerusuhan sipil terjadi.

Guadeloupe adalah wilayah seberang Prancis yang berada di Laut Karibia. Wilayah tersebut berada di dekat negara-negara kecil seperti Saint Lucia, Barbados dan Dominika.

1. Situasi yang sudah tidak dapat ditoleransi

Protes terhadap tindakan COVID-19 untuk aturan vaksinasi wajib bagi tenaga medis telah menimbulkan petaka di Guadeloupe. Serikat pekerja wilayah tersebut mulai melakukan mogok kerja pada hari Senin.

Protes yang telah berlangsung sejak pekan lalu, telah menimbulkan kerusuhan dan penjarahan. Pihak berwenang wilayah tersebut menurut Reuters, bahkan menjelaskan ada kelompok bersenjata yang menembaki polisi dan petugas pemadam kebakaran.

Sementara ini, polisi melaporkan telah menangkap 38 orang saat toko-toko dibobol dan mobil-mobil dibakar.

Juru bicara pemerintah yang bernama Gabriel Attal mengatakan "situasi ini tidak dapat diterima atau ditoleransi." Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, telah menginstruksikan mengirim sekitar 50 anggota pasukan taktis elit dari gendarmerie dan polisi untuk membantu menstabilkan keamanan di Guadeloupe.

2. Ada masalah dalam konteks lokal yang memperparah situasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di