Rwanda resmi memulai pekan peringatan genosida pada hari Minggu (7/4/2019) kemarin. Selama seminggu penuh, masyarakat negeri bekas koloni Prancis tersebut akan mengenang kembali salah satu episode kelam dalam sejarah Afrika. Tepat 25 tahun silam, konflik sektarian dibumbui politik berujung pada pembersihan etnis minoritas Tutsi oleh orang Hutu. Sebanyak 800 ribu orang meregang nyawa hanya dalam waktu tiga bulan.
BBC melansir upacara penanda dimulainya pekan peringatan berlangsung di tugu memorial Gisozi, situs kuburan massal di mana jasad lebih dari 150 orang korban genosida dikebumikan. Lalu pada malam harinya, sebanyak 2.000 orang termasuk Presiden Rwanda Paul Kagame memenuhi Stadion Amahoro, di ibu kota Kigali. Dengan nyala lilin di tangan, para undangan dan masyarakat yang hadir diajak kembali mengenang peristiwa pahit tersebut.