Sandera Israel Mengaku Ditahan Hamas di Fasilitas UNRWA

Jakarta, IDN Times - Emily Damari, sandera Inggris-Israel yang baru dibebaskan Hamas mengaku sempat ditahan di fasilitas Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Pengakuan itu disampaikan kepada Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam percakapan telepon pada Jumat (31/1/2025).
Damari merupakan salah satu sandera yang diculik Hamas pada serangan 7 Oktober 2023 dari kibbutz Kfar Aza, Israel. Wanita berusia 28 tahun ini mengalami luka tembak di tangan dan kaki saat proses penyanderaan.
Setelah 15 bulan ditawan, Damari akhirnya dibebaskan pada Rabu (19/1/2025) sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Selama penyanderaan, dia mengaku tidak menerima perawatan medis memadai dan kehilangan dua jari tangannya, dilansir Daily Mail.
1. Hamas dituduh tidak memberi perawatan medis memadai
Ibu Damari, Mandy mengungkapkan putrinya menjadi korban penembakan saat diculik dari rumahnya. Hamas menahan Damari bersama dua temannya setelah memaksa mereka masuk ke mobil pribadi milik Damari.
Pasukan Hamas menutup mata mereka sebelum membawa mereka menuju Gaza. Selama penahanan, Damari mengaku hanya menerima pengobatan minim. Hamas disebut hanya memberinya sebotol iodine kedaluwarsa untuk merawat luka tembak di kaki dan tangannya.
"Hamas menahan Emily di fasilitas UNRWA dan tidak memberinya akses perawatan medis setelah menembaknya dua kali. Sungguh keajaiban dia bisa bertahan hidup," tutur Mandy di media sosial X.