Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss. (twitter.com/FCDOGovUK)

Jakarta, IDN Times - Inggris meluncurkan sanksi baru bagi Rusia atas invasinya di Ukraina. Sanksi tersebut akan mencakup larangan bagi Rusia untuk menggunakan layanan manajemen Inggris.

"Melakukan bisnis dengan rezim Putin adalah tindakan tak bermoral dan membantu mendanai mesin perang yang menyebabkan penderitaan yang tak terhitung di seluruh Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Rabu (4/5/2022), dilansir dari The Guardian.

"Memotong akses Rusia ke layanan Inggris akan memberi lebih banyak tekanan pada Kremlin dan pada akhirnya membantu memastikan Putin gagal di Ukraina," tambah Truss.

1. Rusia dilarang gunakan jasa manajemen Inggris

Sanksi terbaru dari Inggris ini akan membuat Rusia tidak dapat menggunakan layanan jasa konsultasi manajemen, akuntansi, dan layanan humas Inggris. Akibat sanksi ini, Rusia tidak akan dapat lagi menikmati layanan konsultasi dari empat kantor akuntan publik terbesar di dunia, yaitu Deloitte, EY, KPMG dan PwC, dilansir Reuters.

Banyak perusahaan jasa lain seperti grup periklanan juga berusaha untuk menjual atau menutup operasi mereka di Rusia sementara beberapa firma hukum tidak lagi menerima klien baru. Layanan akuntansi, konsultasi manajemen dan humas Inggris tercatat menyumbang 10 persen dari impor Rusia di sektor-sektor ini.

"Ekspor layanan profesional kami sangat berharga ke banyak negara, itulah sebabnya kami mengunci Rusia," kata Menteri Bisnis Inggris, Kwasi Kwarteng, dilansir dari BBC.

"Dengan membatasi akses Rusia ke konsultan manajemen, akuntan, dan firma humas kelas dunia kami, kami meningkatkan tekanan ekonomi pada Kremlin untuk mengubah arahnya," imbuhnya.

2. Inggris sanksi media berita Rusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di