Ilustrasi helikopter. (Unsplash.com/Daniel Klein)
Dilansir VOA News, Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) telah mengeluarkan keterangan atas serangan tersebut. Mereka mengatakan serangan menyebabkan pasukannya tewas dan terluka.
"Sebuah helikopter Oryx diserang di Goma, Republik Demokratik Kongo pada Minggu 5 Februari 2023. Seorang anggota kru ditembak mati, yang lain menderita luka-luka, tetapi berhasil terus menerbangkan helikopter dan mendarat dengan selamat di Bandara Goma. SANDF sedang dalam proses memberi tahu anggota keluarga tentara yang terlibat dalam insiden malang ini," kata SANDF.
Amadou Ba, juru bicara MONUSCO, mengatakan sumber serangan itu masih belum diketahui dan lokasi persisnya belum ditetapkan.
Pimpinan MONUSCO Bintou mengutuk keras serangan tersebut yang dianggap sebagai pengecut. Dia menambahkan bahwa serangan terhadap penjaga perdamaian merupakan kejahatan perang.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, meminta pihak berwenang RD Kongo melakukan penyelidikan atas serangan tersebut dan segera membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.