Jakarta, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi mengklaim hingga saat ini belum ada jemaah haji yang terpapar virus corona, meski pada Jumat, 31 Juli 2020 kemarin ditemukan 1.686 kasus baru COVID-19.
Dikutip dari laman Arab News, Jumat kemarin data terbaru mengenai pandemik COVID-19 disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, sehingga total kasus pasien yang terpapar Sars-CoV-2 bertambah menjadi 275.905. Dari angka tersebut, ada 2.887 pasien yang meninggal di Saudi.
Bahkan, WNI juga banyak yang meninggal di Saudi usai terpapar COVID-19. Data dari Kemenlu per 3 Agustus 2020, ada 64 WNI yang meninggal akibat COVID-19. 83 WNI lainnya kini masih dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.
Kendati ibadah haji dilakukan, namun penyelenggaraannya dilakukan secara terbatas dan dengan menetapkan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah jemaah yang menunaikan ibadah haji mencapai 1.000 orang. Hal ini sempat menimbulkan kekecewaan dari umat Muslim di seluruh dunia, termasuk umat Muslim di Indonesia.
Lalu, bagaimana penyelenggaraan ibadah haji yang terbatas di Saudi berjalan selama lima hari terakhir?