Jakarta, IDN Times - Kerajaan Arab Saudi memasukkan 25 individu dan perusahaan ke dalam daftar hitam karena dianggap memfasilitasi operasi pemberontak syiah Houthi asal Yaman yang didukung Iran, kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
Keputusan ini dinilai akan efektif untuk menekan keuangan Houthi, yang sering melakukan berbagai serangan ke wilayah Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Keputusan tersebut telah dikoordinasikan dengan Amerika Serikat (AS), khususnya dengan Departemen Keuangan dan Kantor Pengawasan Aset Asing.
Setidaknya, ada 10 individu dan 15 perusahaan masuk daftar hitam tersebut.