Jakarta, IDN Times - Pemerintah Saudi akhirnya memutuskan untuk menangguhkan sementara waktu akses masuk bagi jemaah umrah dari luar Negara Petro Dolar tersebut. Akses masuk bagi peserta umrah dari Indonesia dan Pakistan ditunda selama dua pekan.
Keputusan itu diambil usai ditemukan 13 peserta umrah dari Indonesia yang terpapar COVID-19. Informasi itu disampaikan oleh Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono, melalui pesan pendek kepada IDN Times.
"Hanya sementara saja (akses masuk ditangguhkan) yaitu 2 minggu sampai 20 November 2020. Nanti 22 November 2020 sudah ada lagi 300 jemaah yang mau tiba," ungkap Eko, Minggu 15 November 2020.
Ketua Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI) Zaki Zakariya, turut membenarkan akses umrah ke Saudi bagi WNI ditangguhkan sementara waktu. Berdasarkan informasi yang diperoleh Zaki, Saudi menangguhkan akses masuk dengan alasan sistemnya tengah diperbaiki.
"Oleh sebab itu, grup yang semula berangkat pada 15 November 2020 diundur ke 22 November 2020," kata Zaki melalui pesan pendek kepada IDN Times.
Ia memperkirakan, calon jemaah umrah yang hendak berangkat ke Saudi pada 22 November 2020 berkisar 80 hingga 100 orang. Ia mengatakan, salah satu penyebab mengapa akses ke Saudi untuk sementara waktu ditutup memang karena pemerintah baru mempercayai satu muassasah saja untuk mengeluarkan izin umrah. Padahal, sebelumnya mencapai puluhan.
Di sisi lain, untuk mencegah berulangnya temuan kasus COVID-19 pada jemaah umrah Indonesia, maka AMPHURI merekomendasikan beberapa hal. Sebab, dalam kasus peserta umrah sebelumnya, hanya jemaah dari Indonesia yang terpapar COVID-19. Sedangkan dari jemaah umrah Pakistan, tak ada kasus COVID-19 yang ditemukan. Lalu, apa saja rekomendasi AMPHURI itu?