Victoria, IDN Times - Sebanyak 870.000 balita meninggal di wilayah perang berbagai negara sejak 2013 hingga 2017. Menurut laporan organisasi non-profit Save the Children, angka ini jauh lebih besar daripada korban tewas dari kalangan tentara yaitu sebanyak hampir 175.000 jiwa.
Data tersebut dirilis pada Jumat (15/2) menjelang Munich Security Conference yang akan berlangsung selama akhir pekan di Jerman. Save the Children mendapatkan angka itu dari analisis yang dilakukan di 10 negara dengan konflik terburuk bagi anak-anak pada 2017. Tiga di antaranya adalah Afghanistan, Suriah dan Yaman.