Ilustrasi mencuci tangan menggunakan air mengalir. Unsplash/CDC.
Walaupun publik mengkhawatirkan isu ini, baik WHO maupun ahli epidemiologi lainnnya mengatakan bahwa risiko makanan menularkan COVID-19 sangatlah rendah. "Selama pandemi berlangsung, banyak produk yang telah dikirimkan ke seluruh penjuru dunia. Jika memang COVID-19 mudah menyebar melalui permukaan benda, maka akan banyak laporan mengenai supir truk yang dinyatakan positif.
Fakta telah menunjukkan bahwa permukaan benda bukanlah transmisi utama", jelas Caitlin Howell selaku ahli kimia dan biomedis di Universitas Maine kepada Business Insider. Seperti yang telah dijelaskan oleh berbagai ahli kesehatan, COVID-19 lebih mudah ditularkan melalui tetesan udara cairan penderita (bersin, batuk) dibandingkan dengan permukaan suatu benda.
Seorang ahli epidemiologi asal Universitas Carolina Utara, Rachel Graham mengatakan bahwa resiko terpapar COVID-19 dari barang yang ada di tempat berbelanja jauh lebih tinggi dibandingkan melalui kemasan makanan beku. Beberapa tips di bawah dapat diterapkan untuk mencegah transmisi dari kemasan makanan:
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang makanan
- Membersihkan kemasan makanan yang baru dipegang oleh orang lain
- Gunakan air bersih untuk mencuci sayur dan buah
- Memastikan permukaan dapur bersih dan steril
- Memasak makanan sampai benar-benar matang
- Simpan makanan dengan hati-hati dan dalam keadaan steril
- Mengikuti standar keamanan pangan
Howell juga menyebutkan bahwa untuk mengatasi isu ini, pabrik pengiriman barang harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat, mewajibkan penggunaan masker, mencuci tangan, dan mengisolasi diri ketika sakit. "Pembeli juga harus melakukan hal yang sama dan menghindari menyentuh muka sampai mereka dapat mencuci tangan atau menggunakan pembersih tangan", tambahnya.