Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada 1 Juli 2021, yang hadir di acara yang membahas rencana melawan kekerasan terhadap perempuan. (Twitter.com/Turkish Presidency)
Melansir dari Euro News, menurut keterangan pihak berwenang, mereka yang menyebarkan berita ini telah membagikan konten disinformasi dan manipulatif secara daring. Mereka juga diselidiki karena menyebarkan konten yang dianggap menghina presiden.
Secara terpisah, pengacara Erdogan juga mengajukan keluhan ke kantor kepala kejaksaan di Ankara.
Ada peningkatan spekulasi tentang kesehatan Erdogan dalam beberapa hari terakhir, setelah dia baru-baru ini digambarkan mengalami kesulitan berjalan, yang terlihat ketika dia menghadiri KTT G20 di Roma. Saat itu Erdogan sedang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.
Setelah KTT G20, Erdogan diperkirakan akan hadir dalam konferensi iklim PBB COP26 di Glasgow pada hari Senin, tapi dia membatalkan kehadirannya dengan alasan keamanan.
Erdogan juga dikabarkan tampak tidak sehat ketika menyampaikan sebuah pidato pada bulan Juli tahun ini, suaranya terkadang terdengar tidak jelas.
Informasi mengenai kesehatan Erdogan telah menjadi spekulasi sejak 2011, setelah melakukan operasi pada ususnya. Di sering dilaporkan menderita kanker, tapi hal itu selalu dibantah presiden.