drone Bayraktar TB2 buatan Turki (Twitter.com/Baykar)
Drone Bayraktar TB2 dikembangkan dan diproduksi Baykar Technology, sebuah perusahaan pertahanan Turki. Selama perjalanan perusahaan sejak 1986, Baykar telah berkembang jadi raksasa manufaktur senjata Turki. Kepala perusahaan tersebut adalah Selcuk Bayraktar, menantu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Drone TB2 sejauh ini telah menerima pesanan dari 16 negara. Polandia adalah anggota NATO pertama yang membeli drone tersebut tahun lalu. Jumlah pembeliannya adalah 24 drone.
TB2 memiliki pengalaman terbang selama 420 ribu jam. Lokasi drone tersebut beroperasi di antaranya adalah Suriah, Libya, Irak, juga di Armenia-Azerbaijan. Baru-baru ini, drone TB2 dikabarkan juga digunakan di Ethiopia untuk menyerang pejuang Tigray yang memberontak.
TB2 memiliki panjang 6,5 meter dan lebar sayap 12 meter. Dia dapat terbang selama 24 jam dan memiliki kecepatan maksimum 220 kilometer per jam. Empat rudal yang dibawa dapat menghancurkan target diam dan bergerak.
Military Today merekam pencapaian drone TB2. Dalam konflik di beberapa wilayah, TB2 telah menghancurkan 120 tank, 46 kendaraan lapis baja, 142 sistem artileri derek, 43 sistem artileri self-propelled.
Selain itu, 7 senjata anti-pesawat juga berhasil dihancurkan, 78 sistem roket artileri, 2 rudal balistik, 37 sistem pertahanan udara, 7 radar, 269 kendaraan militer, dan juga berhasil menghancurkan 7 pesawat.
Rekam jejak drone TB2 paling menonjol adalah ketika digunakan pasukan Azerbaijan melawan Armenia pada tahun 2020 di Nagorno-Karabakh. Azerbaijan yang memenangkan pertempuran menyombongkan peran besar TB2 yang luar biasa bermanfaat.
Rekor serangan TB2 dipastikan akan terus bertambah seiring penggunaan intensif oleh pasukan Ukraina untuk melawan invasi tentara Rusia. Drone TB2 buatan Turki diakui dan terbukti efektif dalam pertempuran.