Jakarta, IDN Times - Sejumlah media asing menyoroti perjalanan Presiden Joko “Jokowi" Widodo dengan narasi membangun dinasti di negara demokrasi. Mereka menyebut Jokowi justru sibuk memberi karpet merah untuk anak-anaknya di akhir jabatan jilid keduanya.
South China Morning Post (SCMP) salah satu media yang memberitakan tentang hal ini. Mereka mengulas bagaimana pada awal mula pemerintahannya, Jokowi hadir didukung masyarakat hingga menjadi sosok yang tampil dalam sampul majalah Time dengan judul "New Hope" atau “Harapan Baru”.
Hal itu sempat membawa keyakinan luas bahwa eks Wali Kota Solo itu akan membasmi korupsi pemerintah dan mengekang dominasi elite sebagai presiden Indonesia. Namun, kini Jokowi berbalik di akhir masa jabatannya hingga muncul nama pengganti terhadapnya yakni Mulyono.
“Indonesia mulai memanggilnya dengan nama lahirnya Mulyono untuk mempermalukannya,” kata Ian Wilson, sosiolog politik di Pusat Penelitian Indo-Pasifik Universitas Murdoch di Perth, dikutip SCMP dalam artikel berjudul "From ‘New Hope’ to ‘Mulyono’: how power grabs threaten Widodo’s legacy in Indonesia" yang terbit pada Minggu, 8 September 2024.
Jokowi disebut memperoleh dukungan kuat selama masa jabatan kepresidenannya, termasuk dugaan upaya melemahkan demokrasi.
Salah satunya yang terbaru adalah terkait Revisi UU Pilkada yang menuai protes luas di Indonesia. Sebab, lewat RUU Pilkada, Jokowi membuka jalan untuk putra bungsunya, Kaesang Pangarep untuk mencalonkan diri sebagai gubernur provinsi dan dapat memengaruhi hasil pemilihan gubernur Jakarta.