[LINIMASA] Sejarah Politik Ukraina Sejak Merdeka dari Rusia

Jakarta, IDN Times - Pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota di Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantai selatannya pada Kamis (24/2/2022), tepat setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengesahkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina timur.
Ukraina telah dirundung skandal korupsi, mismanajemen ekonomi, dan campur tangan Rusia sejak mencapai kemerdekaan pada 1991. Ancaman Rusia kian naik seiring hubungan Ukraina dengan Amerika Serikat dan Eropa makin erat dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir NDTV dan PBS, di bawah ini adalah garis waktu peristiwa sejarah besar selama 30 tahun terakhir sejak 1991:
1. 1 Desember 1991: Ukraina mendeklamasikan kemerdekaannya
1991: Leonid Kravchuk, pemimpin Republik Soviet Ukraina, mendeklarasikan kemerdekaan Ukraina dari Moskow. Dalam sebuah referendum dan pemilihan presiden, 92 persen rakyat Ukraina menyetujui kemerdekaan dan memilih Kravchuk sebagai presiden mereka. Ukraina memiliki populasi terbesar kedua dan ekonomi terbesar kedua dari lima belas Republik Soviet.
1994: Leonid Kuchma mengalahkan Kravchuk dalam pemilu presiden dan resmi menjadi presiden Ukraina ke dua. Di tahun yang sama, Rusia, Ukraina dan AS menandatangani perjanjian yang menegaskan kembali komitmen Ukraina untuk mentransfer semua hulu ledak nuklir strategis ke Rusia dan membongkar peluncur strategis di wilayahnya.
Pernyataan itu juga menegaskan kesiapan Rusia untuk memberikan kompensasi kepada Ukraina atas nilai uranium yang sangat tinggi nilainya di hulu ledak, mencatat kesiapan AS untuk membantu Ukraina dalam membongkar peluncur, dan menentukan jaminan keamanan yang akan diterima Ukraina setelah menyetujui Nuclear Nonproliferation Treaty atau Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) sebagai negara non-senjata nuklir.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau The North Atlantic Treaty Organization (NATO) menyambut Ukraina ke dalam Kemitraan untuk Perdamaian, pengaturan kolaboratif yang terbuka untuk semua negara Eropa non-NATO dan negara-negara pasca-Soviet. Ukraina dan Hungaria menjadi anggota kelima dan keenam dari kemitraan tersebut. Rusia menjadi anggota pada bulan Juni dan melakukan berbagai kegiatan kerjasama dengan NATO, termasuk latihan militer bersama, hingga 2014, ketika NATO secara resmi menangguhkan hubungan. Saat Perang Dingin berakhir, Rusia menentang ekspansi timur NATO. Namun, tiga belas mantan anggota kemitraan akhirnya bergabung dengan aliansi.
1997: Ukraina memperdalam kemitraan dengan NATO pada Juli 1997. Di Madrid, Kuchma bertemu dengan para pemimpin NATO dan menandatangani dokumen yang membangun kemitraan khusus antara Ukraina dan aliansi pertahanan. Di bawah kemitraan ini, NATO-Ukraina bertemu setidaknya dua kali setahun untuk membicarakan hubungan ini.
1999: Kuchma terpilih lagi jadi presiden meskipun banyak pengamat yang menilai adanya kejanggalan dalam pemungutan suara. Kuchma menunjuk Viktor Yushchhenko, mantan ketua Bank Nasional dan seorang pendukung reformasi ekonomi sebagai Perdana Mentri. Kondisi ekonomi Ukraina perlahan membaik namun situasi politik Kuchma memburuk.
2000: Pada 16 September, Heorhiy Gongadze, seorang jurnalis Ukraina yang menyelidiki dugaan korupsi di pemerintahan Kuchma, tiba-tiba menghilang. Tubuhnya yang dipenggal ditemukan dua bulan kemudian di hutan di luar Kiev. Sebuah rekaman audio akhirnya muncul dan menunjukkan Kuchma memerintahkan bawahannya untuk membunuh Gongadze. Skandal itu memicu ketidakpuasan publik tentang korupsi di kalangan elit Ukraina, yang berujung pada protes di jalanan. Negara-negara Barat mempertimbangkan kembali dukungan mereka terhadap pemerintah Kuchma.