Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekjen PBB Antonio Guterres (Twitter.com/Antonio Guterres)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres resah atas cepatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI). Pada Senin (13/6/2023), Guterres mendukung proposal untuk membentuk badan pengawas AI global.

Badan pengawas untuk teknologi AI mirip dengan badan pengawas nuklir internasional yakni International Atomic Energy Agency (IAEA). Guterres mengakui bahwa peringatan tentang bahaya perkembangan AI telah diumumkan dari mereka yang merancang sekaligus mengembangkan teknologi tersebut.

1. PBB berencana bekerja membentuk pengawas AI

ilustrasi (Pexels.com/Tara Winstead)

Teknologi AI semakin menjadi perhatian global. Teknologi tersebut menjadi semakin terkenal usai ChatGPT diluncurkan secara publik sekitar enam bulan lalu, dan menjadi aplikasi dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa.

Teknologi AI sejauh ini dapat merangkai prosa dari perintah teks dan membuat gambar dari perintah kalimat. Bahkan, AI juga memiliki kemampuan membuat gambar deepfake.

Dilansir XM, Guterres mendukung proposal untuk membentuk badan pengawas teknologi AI. Menurutnya, lonceng peringatan telah dibunyikan oleh pengembang yang merancang teknologi tersebut.

"Kita harus menanggapi peringatan itu dengan serius," kata Guterres.

Badan AI nantinya terdiri para pakar yang akan secara teratur meninjau pengaturan tata kelola teknologi tersebut, dan memberi tawaran rekomendasi penyelarasan dengan hak asasi manusia, supremasi hukum dan kebaikan bersama.

2. AI mengancam demokrasi dan hak asasi manusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di