Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekjen PBB, Antonio Guterres (twitter.com/UN Spokesperson)
Sekjen PBB, Antonio Guterres (twitter.com/UN Spokesperson)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres, menyoroti konflik yang sudah berlangsung selama hampir delapan tahun di Yaman.

Dia mengungkapkan, 10 ribu anak telah tewas dalam konflik tersebut, sementara perhatian internasional tetap tertuju pada perang di Ukraina.

“Yaman mungkin telah surut dari berita utama, tetapi penderitaan manusia belum,” kata Guterres di markas besar PBB di New York, pada Rabu (16/3/2022), dilansir Middle East Monitor.

1. Konflik Yaman sudah berlangsung selama 7 tahun

Anak-anak pengungsi Yaman di kamp IDP provinsi Mahrib. (twitter.com/UNICEF Yemen)

Guterres melanjutkan bahwa selama konflik berlangsung, orang-orang Yaman telah menghadapi berbagai masalah seperti kematian, kehancuran, relokasi, kelaparan, teror, perpecahan dan kemelaratan dalam skala besar.

"Jutaan orang menghadapi kelaparan ekstrim, dan World Food Programme (WFP) harus memotong jatah setengah karena kekurangan dana. Pemotongan lebih lanjut membayangi. Ini adalah tragedi," kata Guterres.

Konflik di Yaman telah berlangsung selama hampir delapan tahun. Ketegangan terjadi antara pemerintah pusat yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi dengan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Perang tersebut telah menimbulkan dampak kerugian yang besar bagi warga sipil. Anak-anak juga kerap menjadi korban utama dalam konflik tersebut.

2. Kurangnya pendanaan bantuan untuk krisis

Seorang wanita Yaman sedang memasak dengan bantuan pangan yang diberikan oleh WFP. (twitter.com/WFP Yemen)

Saat ini, Yaman tengah menghadapi situasi yang sulit akibat kurangnya bantuan pendanaan. PBB telah mengajukan permohonan dana bantuan sebesar 4.27 milliar dollar AS (Rp.60,9 Trilliun) untuk mengatasi bencana kemanusiaan.

Sekitar dua per tiga dari dana bantuan program PBB telah dipangkas akibat sulitnya pendanaan dan konflik yang terus berlangsung. Pemotongan bantuan telah berdampak pada berkurangnya jatah makanan dan pasokan air bersih untuk 8 juta orang di negara tersebut.

“Kami siap untuk terus mendukung rakyat Yaman, tetapi kami tidak dapat melakukannya sendiri. Kami membutuhkan bantuan Anda. Sebagai masalah tanggung jawab moral, kesopanan dan kasih sayang manusia, solidaritas internasional dan hidup dan mati, kita harus mendukung rakyat Yaman sekarang," kata Guterres.

3. Yaman membutuhkan dana bantuan kemanusiaan secepatnya

Bantuan pangan WFP untuk warga Yaman (twitter.com/WFP in Yemen)

Saat ini, lebih dari 17,4 juta warga Yaman mengalami rawan pangan, ditambah 1,6 juta yang diperkirakan akan jatuh ke dalam tingkat kelaparan darurat dalam beberapa bulan mendatang. Total yang membutuhkan bantuan darurat menjadi 7,3 juta pada akhir tahun.

Diperkirakan, jumlah korban yang mengalami kelaparan akan terus meningkat hingga lima kali lipat, dari 31 ribu saat ini, menjadi 161 ribu pada akhir tahun mendatang, dilansir UN News.

“Angka-angka mengerikan ini mengonfirmasi bahwa kita sedang menghitung mundur bencana di Yaman dan kita hampir kehabisan waktu untuk menghindarinya,” kata Direktur Eksekutif WFP, David Beasley.

“Jika kami tidak segera menerima dana baru yang substansial, kelaparan massal akan terjadi. Tetapi jika kita bertindak sekarang, masih ada peluang untuk mencegah bencana yang akan segera terjadi dan menyelamatkan jutaan orang,” tambah Beasley.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team