Queensland, IDN Times - Setiap waktu yang berlalu, dampak perubahan iklim semakin menunjukkan kondisi nyata yang sangat mencekam tidak hanya di daratan tetapi juga di lautan. Pada Rabu kemarin (14/10), peringatan kembali disampaikan oleh para ilmuwan terkait kondisi hancurnya ekosistem bawah laut, setelah setengah dari terumbu di Great Barrier Reef -sistem terumbu karang terbesar di dunia- yang terletak di Queensland, Australia, dilaporkan telah mati dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Proceedings of the Royal Society Journal menemukan tingkat penurunan yang mengkhawatirkan di semua ukuran karang sejak pertengahan 1990-an di lepas pantai timur laut Australia.
Terumbu karang luas tersebut, terdaftar sebagai Warisan Dunia di mana berbagai spesies karang yang berada di sana, telah terkena dampak paling parah dan hampir menghilang dari ujung terumbu di bagian utara, lapor AFP.
Kenaikan suhu laut terdalam pun disebut menjadi semakin cepat melebihi apa yang diperkirakan sebelumnya. Kondisi itu tidak hanya dapat membuat ekosistem laut mengalami kerusakan permanen, tetapi juga dapat memicu cuaca sangat ekstrem yang mendatangkan bencana.