Jakarta, IDN Times - Di awal-awal kemunculan virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat menyangsikan musibah itu akan masuk ke negaranya. Bahkan, Trump sempat menyebut pandemi COVID-19 sebagai hoaks.
Tetapi, kini Negeri Abang Sam dihadapkan dengan fakta negaranya sudah menjadi episentrum baru virus corona. Bahkan, sejak Minggu (12/4), AS mencatat kematian tertinggi pasien akibat COVID-19. Angka kematian sudah menembus 20 ribu.
Berdasarkan data dari situs World O Meter per (13/4), angka kematian akibat COVID-19 tercatat sudah menembus angka 22.115 orang. Angka itu sudah melampaui tingkat kematian di Italia yakni 19.899 dan Spanyol 17.209.
Negara bagian New York menjadi penyumbang kematian tertinggi di Amerika Serikat dengan angka 9.385 orang. Apa yang menyebabkan tingkat kematian akibat COVID-19 di AS begitu tinggi? Padahal, negara itu selalu mengklaim memiliki fasilitas kesehatan terbaik di dunia.