ANTARA FOTO/AMAQ via SITE INTEL GROUP/Handout via REUTERS TV
Kelompok ISIS sejak awal mengklaim pengeboman terkoordinasi di Sri Lanka yang menewaskan 321 orang dan melukai sekitar 500 orang itu sebagai aksi mereka. Hal tersebut dirilis Kantor Berita Amaq milik ISIS, Selasa (23/4) waktu setempat.
ISIS juga mengatakan tiga orang yang meledakkan diri di Kalmunai juga anggota kelompok militan mereka. Sebuah pernyataan yang diposting oleh unit propaganda ISIS, Kantir Berita Amaq, mengatakan orang-orang itu "bentrok dengan mereka (polisi Sri Lanka) dengan senjata otomatis, dan setelah menguras amunisi mereka, meledakkan sabuk peledak pada mereka."
Kalmunai berada di wilayah yang sama dengan kota kelahiran jihadis Zahran Hashim yang mendirikan kelompok Jamaah Thowheeth Nasional (NTJ) yang dituding melakukan serangan pada hari Paskah. Zahran Hashim, penceramah radikal yang diduga memimpin pengeboman pada Minggu Paskah, telah tewas di Hotel Shangri-La Colombo.
Serangan lain yang menargetkan sebuah rumah di Kalmunai. Pihak berwenang mengatakan Hashim dan pengebom bunuh diri lainnya memfilmkan janji kesetiaan kepada ISIS sebelum melakukan serangan mereka. Video itu dirilis ISIS ketika menyatakan klaim tanggung jawabnya.
Video yang disiarkan di televisi pemerintah itu menunjukkan bahan peledak, generator, drone, dan sejumlah besar baterai di dalam studio yang dikonversi. Terdapat pula bendera dan seragam ISIS.
Serangkaian serangan bom di yang tampaknya terkoordinasi di di Kolombo dan Batticaloa, Sri Lanka pada Minggu (21/4) adalah yang paling mematikan yang melanda negara itu dalam satu dekade ke belakang sejak berakhirnya perang saudara berdarah.
Serangan itu membangkitkan kenangan menyakitkan bagi rakyat Sri Lanka yang sudah lama dalam kondisi tenang pascaperang saudara. Ada kekhawatiran bahwa serangan tersebut kembali membangkitkan kekerasan antarmasyarakat.