Jakarta, IDN Times - Israel melancarkan serangan udara ke Rafah, Palestina, pada Jumat (20/4/2024) malam. Sembilan orang tewas, enam orang di antaranya anak-anak. Hal ini disampaikan oleh otoritas rumah sakit al-Najjar.
Komunitas internasional telah menyeru agar Israel menahan diri tidak menyerang Rafah. Namun sepertinya Tel Aviv tidak mundur dari pendirian semula, yakni melancarkan rencana operasi militer besar-besaran di sana.
Lembaga pemantau perang Gaza, Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP) mengatakan, para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Israel mengadakan pertemuan virtual tingkat tinggi membahas serangan Rafah. Namun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden tidak mendukung rencana tersebut.