Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi drone bersenjata TB2 (Twitter.com/BAYKAR)

Jakarta, IDN Times - Turki melancarkan serangan udara ke beberapa target pejuang Kurdi yang berada di Suriah bagian timur laut pada Kamis (5/10/2023). Serangan itu disebut menewaskan 11 orang.

Serangan udara lintas batas Turki itu merupakan serangan balasan setelah awal bulan ini, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri di ibu kota Ankara. PKK adalah organisasi yang dimasukan dalam daftar teroris oleh Turki, Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Di sisi lain, AS yang mendukung pasukan Syrian Democratic Forces (SDF) yang didominasi Kurdi, mengatakan telah menembak jatuh pesawat nirawak Ankara. Hal itu dilakukan karena pesawat nirawak tersebut mengebom sasaran di dekat pasukan AS di Suriah.

1. Lima warga sipil termasuk korban tewas

https://www.britannica.com/place/Ankara

Pasukan Dalam Negeri Kurdi yang dikenal sebagai Asayish, mengatakan pada Kamis bahwa lokasi sasaran Turki termasuk di sekitar kamp pengungsi dan beberapa desa. Serangan itu menewaskan 11 orang, termasuk lima warga sipil dan enam pasukan.

Dilansir CNN, mereka menjelaskan serangan itu juga melukai delapan warga sipil dan dua pasukan keamanan Kurdi.

Turki pada Jumat mengatakan, pihaknya meluncurkan serangan menargetkan 30 sasaran dan mengklaim menetralisir beberapa militan PKK. Ankara menuduh PKK telah melatih pejuang separatis yang melancarkan serangan terhadap Turki dari basisnya di Irak utara dan Suriah.

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menjelaskan, bahwa semua fasilitas milik PKK dan kelompok Unit Perlindungan Rakyat (YPG) di Irak dan Suriah, akan jadi target sah angkatan bersenjata Turki.

2. AS jatuhkan drone Turki

Serangan udara Turki ke Suriah, juga menimbulkan gesekan dengan pasukan AS yang ada di wilayah tersebut. Pentagon pada Kamis mengatakan, telah menjatuhkan pesawat nirawak Turki karena mengebom sasaran di dekat pasukan AS.

Dilansir Associated Press, serangan Turki itu bahkan memaksa pasukan AS berlindung di bunker demi keselamatan. Akhirnya, AS terpaksa menembak jatuh salah satu pesawat Turki. Keputusan dibuat berdasarkan upaya membela diri guna melindungi pasukannya.

Turki dan AS sama-sama anggota NATO. Tapi di Suriah, mereka memiliki kepentingan berbeda. AS memberi dukungan pada Syrian Democratic Forces (SDF) untuk menghancurkan ISIS. Tapi kelompok itu secara militer dipimpin oleh YPG yang dinilai teroris oleh Ankara.

SDF sendiri mengaku tidak memiliki kaitan dengan serangan bom bunuh diri di Turki. Mereka mengatakan tuduhan Ankara itu merupakan dalih supaya Turki bisa melancarkan serangan militer terhadap mereka.

3. Turki sebut insiden dengan AS adalah masalah teknis

ilustrasi (Unsplash.com/John Torcasio)

AS menilai bahwa Turki tidak menargetkan pasukannya yang ada di Suriah secara sengaja. Tapi karena dinilai membahayakan, mereka akhirnya menjatuhkan salah satu pesawat nirawak itu dengan jet tempur F-16.

Dilansir VOA News, Kementerian Luar Negeri Turki pada Jumat menjelaskan, insiden itu terjadi di dekat Hasakah. Mereka mengatakan, pesawat nirawak dijatuhkan karena disebabkan perbedaan penilaian teknis dan mekanisme konflik dengan pihak ketiga.

"Langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil untuk memastikan pengoperasian mekanisme dekonflik yang lebih efektif dengan pihak-pihak terkait," katanya.

Petagon menyesalkan insiden itu dan pembicaraan Menteri Pertahanan kedua negara setelah drone Turki dijatuhkan, berhasil menemukan titik temu. AS mengatakan, sebelumya telah berusaha menghubungi Turki ketika drone tersebut dianggap berbahaya karena berada dalam jarak setengah kilometer dari pasukannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team