Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Serbia Ivica Dacic mengaku kecewa atas keputusan Dewan Keamanan (DK) PBB yang menolak mengadakan debat soal pengeboman NATO di Yugoslavia pada 1999.
"Kebenarannya adalah agresi NATO lalu terhadap Federal Republik Yugoslavia yang berlangsung 25 tahun lalu sudah dihalangi untuk dibahas pada saat ini," terang Dacic pada Selasa (26/3/2024), dikutip Balkan Insight.
Dacic mengkritik keras prosedur pada pemboman NATO di Serbia akan dilaksanakan sebagai sebuah model. Ia menyebut model pembahasan tersebut baru saja terjadi dan sebelumnya tidak pernah terjadi di DK PBB selama bertahun-tahun.