Aleksandar Vicuc, Presiden Serbia (Twitter.com/KremlinRussia)
Serbia terletak di daerah Balkan. Negara tersebut telah bertahun-tahun lalu mengajukan diri untuk ikut bergabung dengan blok Uni Eropa (UE). Namun, sampai saat ini UE masih belum menerima Serbia.
Salah satu sebabnya adalah, Serbia belum memenuhi standar aturan persoalan keselarasan industri dan lingkungan yang telah ditetapkan oleh UE.
Selama bertahun-tahun, tingkat polusi udara di Serbia adalah salah satu yang terburuk di Eropa. Negara itu juga disebut sebagai salah satu negara paling berpolusi di Eropa.
Dilansir Al Jazeera, selama beberapa dekade, negara Serbia telah menghadapi masalah lingkungan seperti polusi udara, air dan pengelolaan limbah yang buruk serta masalah lingkungan lainnya.
Menurut laporan WHO Eropa, beberapa kota di Serbia memiliki kualitas udara yang buruk dan itu berdampak pada kesehatan masyarakatnya. Tingkat polutan di beberapa kota di Serbia, melebihi pedoman standar kualitas udara WHO dan batas yang ditetapkan oleh undang-undang UE.
Bahkan polusi yang terjadi di negara tersebut, menurut laporan WHO, dapat menyebabkan kematian dini terhadap ribuan masyarakatnya.
Salah satu wilayah yang paling tercemar di Serbia adalah Bor. Itu adalah kota di bagian timur Serbia. Perusahaan tambang Zijin China yang menambang tembaga, telah beroperasi di wilayah tersebut.
Dalam laporan Balkan Insight, tes kualitas udara di daerah Bor menemukan jejak sulfur dioksida, arsenik, besi, nikel dan kadmium. Semua itu berdampak parah pada kualitas udara dan kesehatan penduduk setempat.