Konflik antara pemerintah Ethiopia dengan kekuatan politik yang berkuasa di regional Tigray yakni TPLF, telah memasuki waktu hampir satu tahun. Konflik itu dimulai sejak November 2020 lalu.
Konflik telah menjadi mematikan dan ribuan orang tewas dari kedua belah pihak. Pertempuran yang terus terjadi, telah membuat sekitar 5,2 juta rakyat Tigray dan 1,7 juta rakyat Afar dan Amhara bergantung pada bantuan makanan.
Meski begitu, permusuhan mereka belum berhenti. Pada hari Senin, pasukan Ethiopia dilaporkan telah melakukan serangan besar-besaran di wilayah Amhara yang telah dikuasai TPLF.
Dilansir dari Al Jazeera, juru bicara pemerintah Ethiopia yang bernama Billene Seyoum mengatakan "pemerintah Ethiopia akan terus melawan penghancuran, kekerasan dan pembunuhan (yang dilakukan) TPLF di wilayah Amhara dan di tempat lain."
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melindungi warganya dari aksi "terorisme."
Abiy Ahmed Ali yang baru saja dilantik menjadi Perdana Menteri Ethiopia untuk jabatan kedua, juga telah mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah menghancurkan kekuatan TPLF.
Tigray telah menguasai sebagian besar lini politik Ethiopia selama setidaknya 27 tahun. Tapi ketika PM Abiy Ahmed mulai menjabat kepemimpinan pada tahun 2018, etnis tersebut mulai dikesampingkan dan para pemimpinnya dikejar karena berbagai tuduhan seperti korupsi.