Dalam pernikahan, yang dibayangkan adalah waktu yang membahagiakan. Bentuk kebahagiaan yang diidamkan itu ternyata tidak seperti dalam bayangan para pengiring pengantin. Hal tersebut terjadi di Tiongkok. Para pengiring pengantin, terutama wanita, jadi bahan lelucon oleh para tamu bahkan pengantin.
Tugas pengiring pengantin ini biasanya dilakukan oleh saudara dan sahabat pengantin. Namun, tidak peduli saudara atau sahabat, para pengiring pengantin tetap jadi bulan-bulanan. Mereka bahkan mengalami kekerasan seksual yang dianggap biasa saja dan tidak masalah. "Budaya" ini sudah terjadi sejak waktu lama di Tiongkok.
Seperti dikutip dari NowThis, tindakan-tindakan ini sudah jadi kewajiban yang harus diterima oleh para pengiring pengantin di Tiongkok.