Jakarta, IDN Times – Para aktivis di Myanmar telah bersikeras untuk mengadakan protes diam untuk menyampaikan tuntutan kepada penguasa militer yang telah mengambil alih kekuasaan tepat setahun lalu.
Channel News Asia melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir para aktivis telah mendesak orang untuk tinggal di dalam rumah dan bisnis untuk tutup pada Selasa (1/2/2022), pada peringatan setahun kudeta.
“Kami mungkin ditangkap dan menghabiskan hidup kami di penjara jika kami beruntung. Kami mungkin disiksa dan dibunuh jika tidak beruntung,” kata aktivis pemuda Nan Lin, yang berharap unjuk rasa itu akan mengirimkan pesan kepada junta.