Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pihak oposisi Myanmar merasa kehilangan kepercayaan kepada ASEAN dalam mengatasi masalah krisis di Myanmar. (Twitter.com/kzy_linn)

Jakarta, IDN Times – Para aktivis di Myanmar telah bersikeras untuk mengadakan protes diam untuk menyampaikan tuntutan kepada penguasa militer yang telah mengambil alih kekuasaan tepat setahun lalu.

Channel News Asia melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir para aktivis telah mendesak orang untuk tinggal di dalam rumah dan bisnis untuk tutup pada Selasa (1/2/2022), pada peringatan setahun kudeta.

“Kami mungkin ditangkap dan menghabiskan hidup kami di penjara jika kami beruntung. Kami mungkin disiksa dan dibunuh jika tidak beruntung,” kata aktivis pemuda Nan Lin, yang berharap unjuk rasa itu akan mengirimkan pesan kepada junta.

1. Tanggapan militer

Seorang petugas militer berjaga-jaga di sekitar jalan saat kudeta militer di Myanmar. (Twitter.com/TV2Vivian)

Pada Selasa juga, penguasa militer Myanmar telah mengancam akan memenjarakan pengunjuk rasa antikudeta yang mengambil bagian dalam protes diam hari ini.

Di sisi lain, media pemerintah melaporkan bahwa penguasa militer Min Aung Hlaing pada Senin kemarin telah memperpanjang keadaan darurat selama enam bulan untuk memfasilitasi pemilihan yang dijanjikan.

“Hal itu diperlukan untuk mengatur jalur yang benar untuk demokrasi multipartai yang bersih dan disiplin,” kata Min Aung Hlaing dalam sebuah laporan di Global New Light of Myanmar. Di media itu juga ia berbicara tentang ancaman dari penyabotase internal dan eksternal, serta serangan teroris dan penghancuran.

Surat kabar yang dikelola negara itu mengatakan bahwa pemerintah militer akan berusaha untuk mengadakan pemilihan baru begitu situasinya damai dan stabil, tanpa menyebutkan tanggal.

2. Setahun kudeta

Aung San Suu Kyi (facebook.com/Aung San Suu Kyi)

Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak peraih Nobel Aung San Suu Kyi dan tokoh-tokoh lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditangkap dalam penggerebekan tepat setahun lalu. Junta melakukan hal tersebut karena menganggap mereka mencurangi pemilihan umum pada 2020 yang dimenangkan NLD.

Penggulingan pemerintah Aung San Suu Kyi itu memicu protes jalanan besar tahun lalu, dan pasukan keamanan membunuh ratusan orang dalam tindakan keras yang terjadi. Kondisi ini mengarah pada pembentukan “pasukan pertahanan rakyat” untuk menghadapi tentara yang dipersenjatai dengan baik.

3. Empat orang yang melakukan protes ditangkap

Ribuan warga Myanmar menuntut militer Myanmar untuk segera menghentikan tindakan kekerasan setelah kudeta. (Twitter.com/PamelaFalk)

Untuk menangani keributan hari ini, militer telah memasang sebuah foto berisi peringatan di kota utara Myitkyina agar warga tidak bergabung dalam protes atau mereka akan menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun. Foto-foto kota itu yang diposting di media sosial pada Selasa menunjukkan sebagian besar jalanan sepi.

Di kota utama Yangon, foto-foto di halaman media sosial yang dipasang oleh penyelenggara protes menunjukkan hanya ada protes kecil di mana orang-orang melemparkan cat merah ke tanah.

Dampak dari seruan untuk protes diam secara nasional ini tidak segera jelas. Namun, setidaknya empat orang telah ditangkap di pusat kota Pathein karena menghasut protes diam di media sosial, menurut laporan Ayarwaddy Times.

Editorial Team