Richard Ratcliffe pada 12 November 2021, hari terakhir ke-20 aksi mogok makan di luar Kantor Luar Negeri Inggri Raya. (Twitter.com/Free Nazanin)
Melalui Twitter Ratcliffe pada hari Sabtu menyampaikan aksi mogok makan diakhiri karena telah berjanji kepada istrinya untuk berhenti, dia mengatakan putrinya membutuhkan kedua orang tuanya. Dia menyampaikan terima kasih kepada semua pendukungnya. Setelah aksi ini berakhir dia menuju rumah sakit memeriksa dirinya yang telah berhenti makan selama 21 hari.
Melansir dari The Guardian, Ratcliffe pada hari Jumat bersama dengan putrinya yang berusia tujuh tahun, Gabriella, dan para pendukungnya, yang berkumpul untuk menunjukkan solidaritas. Para pendukungnya menyampaikan kekhawatiran bahwa aksi ini dapat merusak tubuhnya secara permanen.
Ratcliffe pada hari Kamis mengatakan ada batasan medis untuk melakukan mogok makan dan telah berjanji kepada istrinya, keluarganya, khususnya Ibu, dan kepada dokter keluarga, untuk tidak melakukan aksi yang terlalu membahayakan dirinya.
Menteri Luar Negeri Inggris Raya untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, James Cleverly telah bertemu dengan Ratcliffe selama protes mogok makan. Setelah pertemuan itu, Ratcliffe mengatakan dia merasa pemerintah telah melihat perhatian untuk kasus ini.
Tindakan mogok makan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Ratcliffe, sebelumnya dilakukan pada dua tahun lalu selama 15 hari di depan kedutaan besar Iran di London, aksi itu dianggap telah membuat putrinya dapat pulang.