Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed. (Twitter.com/Abiy Ahmed Ali )

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, pada Selasa (14/6/2022) mengumumkan bahwa pemerintah telah membentuk komite yang bertugas melakukan pembicaraan damai dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Pembentukan komite ini menjadi langkah penting menuju negosiasi perdamaian, setelah pertempuran yang berlangsung hampir dua tahun dan menghilangkan dugaan adanya diskusi rahasia pemerintah Ethiopia dengan TPLF.

1. TPLF bersedia melakukan pembicaraan damai

Melansir Reuters, komite ini akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Demeke Mekonnen, dan akan diberi waktu 10 hingga 15 hari untuk memutuskan rincian negosiasi yang akan dibahas dengan pihak Tigray.

Merespons komite yang dibentuk pemerintah, Ketua TPLF Debretsion Gebremichael menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk melakukan negosiasi perdamaian, dan akan mengirim perwakilan untuk melakukan pembicaraan.

Gebremichael menegaskan bahwa pihaknya hanya akan melakukan negosiasi yang kredibel, tidak memihak, dan berprinsip. Semua kesepakatan rahasia atau menawar prinsip-prinsip dengan bujukan materi akan ditolak.

Desalegn Chane, seorang anggota parlemen Ethiopia, menyampaikan negosiasi ini harus melibatkan pasukan Amhara dan pasukan negara tetangga, Eritrea, yang ikut bertempur membantu militer Ethiopia.

Pembahasan perdamaian kemungkinan akan mengalami perselisihan mengenai wilayah Tigray barat, yang diperebutkan oleh Amhara dan TPLF. Gettachew Reda, juru bicara TPLF, dalam pernyataannya pekan lalu membantah klaim bahwa TPLF tidak lagi mengklaim wilayah Tigray barat, dikutip dari VOA News.

2. Konflik Tigray sebabkan ratusan orang tewas dan jutaan orang harus mengungsi

Editorial Team

Tonton lebih seru di