Ilustrasi narkoba. (Pexels.com/MART PRODUCTION)
Bio mengatakan, tugasnya sebagai presiden adalah memutuskan keadaan darurat nasional untuk menunjukkan komitmen pemerintah memerangi narkoba.
“Negara kita saat ini menghadapi ancaman nyata akibat dampak buruk dari obat-obatan dan kecanduan narkoba, khususnya obat-obatan sintetik yang merusak,” katanya, dikutip dari VOA News.
Pemerintah telah membentuk satuan tugas yang mencakup lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah, yang akan bertanggung jawab atas pencegahan, pengobatan, dukungan layanan sosial, penegakan hukum, dan keterlibatan masyarakat.
Pusat-pusat penanganan akan didirikan di setiap distrik dan dikelola secara memadai oleh para profesional terlatih, untuk memberikan perawatan dan dukungan kepada orang-orang yang kecanduan narkoba.
Saat ini, Freetown adalah satu-satunya pusat rehabilitasi narkoba yang berfungsi di negara tersebut. Fasilitas berkapasitas 100 tempat tidur itu segera didirikan di pusat pelatihan militer awal tahun ini. Namun, tempat itu lebih dianggap sebagai pusat penampungan daripada rehabilitasi karena kurangnya fasilitas yang memadai.
Pada Kamis, pihak berwenang menyita dua kontainer berisi kush di Freetown. Ada tujuh orang yang ditahan.