Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ambulans dikirim untuk melakukan evakuasi jamaah Yahudi yang tertimpa kecelakaan (Twitter.com/Magen David Adom)

Yerusalem, IDN Times - Pada hari Minggu sore (16/5/2021), sebuah sinagog yang berada di Tepi Barat, Palestina, runtuh. Orang-orang Israel yang berada di dalamnya dan sedang berdoa menjadi korban akibat peristiwa tersebut.

Setidaknya sampai sejauh ini ada dua korban tewas yang dilaporkan. Selain itu, ada lebih dari 200 orang yang terluka. Evakuasi korban segera dilakukan dan dilarikan ke rumah sakit yang terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Sinagog sebagai tempat berdoa warga Israel Yahudi itu berada di Givat Zeev, tepat di sebelah utara Yerusalem yang masih dalam wilayah Tepi Barat, Palestina. Tempat ibadah itu berada di wilayah yang diduduki oleh Israel.

1. Sinagog yang runtuh masih dalam tahap pembangunan

Kondisi sinagog setelah runtuh. (Twitter.com/Teleprensa)

Sinagog yang runtuh di sebelah utara Yerusalem itu menjadi peristiwa mengejutkan ditengah konflik Israel dan Hamas yang memanas. Sinagog tersebut dikabarkan belum sepenuhnya selesai dibangun dan diketahui baru sebagian saja bangunan itu berdiri.

Namun, jamaah Yahudi telah melakukan ibadah di dalamnya. Mereka merayakan Shavuot, festival panen musim semi yang juga menandai hari dalam kalender Yahudi di mana Taurat diberikan kepada Musa di Gunung Sinai. Festival ini secara tradisional ditandai dengan studi Taurat sepanjang malam dan konsumsi produk susu.

Dilansir dari kantor berita Reuters, walikota setempat, petugas pemadam kebakaran senior dan petugas polisi mengatakan itu sinagog telah aktif meskipun tidak ada izin. Otoritas yang berwenang telah menyampaikan bahwa bangunan itu berada di zona yang tidak aman.

Doron Turgeman, Kepala polisi distrik Yerusalem mengatakan bahwa peristiwa itu berkaitan dengan kelalaian dan kurangnya tanggung jawab. Oleh karena itu, akan ada penyelidikan yang dilakukan dan akan ada penangkapan.

2. Sebanyak 650 jamaah berada di dalam sinagog saat peristiwa terjadi

Editorial Team

Tonton lebih seru di