Jakarta, IDN Times – Semenanjung Sinai Utara, Mesir, terus mengalami pergolakan akibat konflik yang terjadi antara kubu pemerintah dengan milisi Negara Islam (ISIS).
Pada Minggu, dilaporkan terjadinya ledakan IED (improvised explosive device) yang membuat seorang perwira Mesir, Letnan Kolonel Assem Mohamed Essameldin, harus meregang nyawa bersama dengan tiga milisi pro-pemerintah lainnya.
Essameldin merupakan kepala Batalion Petir 103, salah satu unit pasukan khusus kontra terorisme Mesir. Ia tewas di lokasi usai mengalami luka kritis.
Gejolak pemberontakan itu kian terjadi di tengah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi iklim (KTT) COP27 di Kota Sharm El-Sheik di Sinai Selatan.