Jakarta, IDN Times - Pemerintah Singapura menawarkan insentif tambahan kepada pasangan yang ingin memiliki anak selama pandemik COVID-19. Cara ini ditempuh oleh pemerintah karena tingkat kelahiran anak di Negeri Singa termasuk yang paling rendah di dunia.
Stasiun berita BBC, Selasa (6/10/2020) melaporkan, tingkat kelahiran itu makin rendah karena pasangan di Singapura menunda keinginan mereka memiliki anak. Sebab, mereka tengah berjuang menghadapi stres keuangan dan banyak yang kehilangan pekerjaan akibat pandemik COVID-19.
Bonus ini berbeda dari insentif yang sudah diberikan oleh Pemerintah Singapura senilai SGD$10 ribu atau setara Rp108,4 juta kepada pasangan yang memiliki anak sebelum pandemik. Namun, Singapura belum menentukan nominal insentif yang akan diberikan kepada pasangan yang bersedia memiliki anak saat pandemik COVID-19. Hal itu akan diumumkan ke publik nanti.
"Kami telah menerima masukan bahwa COVID-19 telah menyebabkan beberapa pasangan yang semula ingin menjadi orang tua menunda rencana itu," ungkap Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat pada Senin, 5 Oktober 2020 lalu.
Berapa tingkat kelahiran anak di Singapura?