Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon. (Twitter.com/First Minister)
Melansir Reuters, Sturgeon memberitahu kepada anggota parlemen Skotlandia bahwa dia akan menulis surat kepada Perdana Menteri Boris Johnson untuk meminta izin mengadakan referendum konsultatif. Dia yakin referendum harus berlangsung demokratis.
"Masalah kemerdekaan tidak dapat ditekan. Itu harus diselesaikan secara demokratis. Dan itu harus melalui proses yang tidak tercela dan mendapat kepercayaan. Apa yang tidak ingin saya lakukan, apa yang tidak akan pernah saya lakukan, adalah membiarkan demokrasi Skotlandia menjadi tawanan Boris Johnson atau perdana menteri lainnya," kata Sturgeon.
Johnson telah menolak mengeluarkan perintah "Bagian 30", sebuah izin kepada parlemen Skotlandia untuk mengadakan referendum, dan pada hari Selasa, ketika berada di KTT G7 di Jerman, menegaskan prioritas utama saat ini adalah ekonomi.
"Kami tentu berpikir bahwa rencana kami untuk ekonomi yang lebih kuat bekerja lebih baik ketika Inggris Raya bersama daripada ketika tidak bersama," kata Johnson, dikutip dari France 24.
Partai Nasional Skotlandia (SNP), yang dipimpin oleh Sturgeon telah menyerukan kembali referendum setelah Brexit karena sebagian besar warga Skotlandia menentang keputusan keluar dari Uni Eropa. Tekanan untuk diadakan referendum semakin berkembang setelah partai-partai pro-kemerdekaan, termasuk SNP memenangkan mayoritas suara pemilu parlemen pada tahun lalu.