Jakarta, IDN Times - Skotlandia resmi menjadi negara pertama di dunia yang menyediakan akses ke produk-produk sanitasi dasar secara gratis. Kepastian itu diperoleh usai anggota parlemen Skotlandia melakukan pemungutan suara mengenai undang-undang baru pada Selasa, 24 November 2020.
Stasiun berita BBC, Rabu (25/11/2020) melaporkan, dengan adanya undang-undang baru itu, maka dewan kota di Skotlandia wajib memastikan bahwa produk dasar sanitasi harus bisa tersedia untuk semua perempuan. Produk dasar sanitasi yang dimaksud dimulai dari pembalut dan tampon.
Produk-produk sanitasi dasar itu memang tersedia di supermarket, tetapi harganya bisa cukup mahal untuk sebagian orang. Perempuan yang mulai mengalami menstruasi membutuhkan produk-produk sanitasi dasar tersebut.
Namun, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh badan amal International UK di Inggris, terungkap 10 persen perempuan di sana tidak mampu membeli produk sanitasi dasar. Sedangkan 15 persen kekurangan dana untuk membeli produk sanitasi, 19 persen mengganti produk sanitasinya ke produk lain yang kurang nyaman, tetapi terpaksa dilakukan karena harganya lebih terjangkau.
Berdasarkan data yang diungkap oleh BBC, rata-rata perempuan menghabiskan sekitar 4.800 Poundsterling atau setara Rp90,7 juta untuk membeli produk sanitasi dasar selama mereka hidup. Bagaimana tanggapan anggota parlemen Skotlandia setelah undang-undang itu berhasil lolos?