Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Isaac Herzog presiden terpilih ke-11 Israel (instagram.com/Isaac Herzog)
Isaac Herzog presiden terpilih ke-11 Israel (instagram.com/Isaac Herzog)

Intinya sih...

  • Herzog nilai permohonan Netanyahu picu polemik publikHerzog menegaskan perlunya diskusi sehat dan hormat dalam menanggapi permintaan pengampunan Netanyahu yang memecah belah masyarakat Israel.

  • Netanyahu ajukan permohonan resmi melalui dokumen 111 halamanTim hukum Netanyahu mengirimkan permohonan pengampunan setebal 111 halaman kepada Herzog, dengan alasan agar Netanyahu dapat fokus memimpin Israel di masa krisis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Israel Isaac Herzog akhirnya menanggapi permohonan pengampunan yang diajukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait kasus korupsi yang masih berjalan di pengadilan. Dalam pernyataannya, Herzog menegaskan proses tersebut akan diperlakukan secara hati-hati dan sesuai prosedur.

Herzog menyebut permohonan itu telah memicu perdebatan besar di masyarakat Israel. Meski menyadari sensitifnya isu tersebut, dia menegaskan evaluasi permohonan hanya akan berfokus pada kepentingan negara.

“Saya hanya akan mempertimbangkan kebaikan negara dan masyarakat Israel,” kata Herzog, dikutip dari Times of Israel, Selasa (2/12/2025).

Dia menambahkan, tekanan dan wacana penuh kekerasan tidak akan mempengaruhi keputusannya.

1. Herzog nilai permohonan Netanyahu picu polemik publik

Presiden terpilih Israel Isaac Herzog bersama PM Netanyahu (instagram.com/unidoscomisrael)

Herzog mengatakan, permintaan pengampunan itu menimbulkan kegelisahan di berbagai komunitas, terutama karena kasus Netanyahu sudah menjadi isu politik yang sangat memecah belah. Dia mengatakan, diskusi yang sehat dan penuh hormat tetap diperlukan agar publik dapat melihat keputusan yang akan diambil dengan jernih.

“Satu hal yang jelas bagi saya, wacana kekerasan tidak mempengaruhi saya. Sebaliknya wacana yang penuh rasa hormat justru mendorong dialog,” ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga ikut menyerukan agar Herzog memberikan pengampunan kepada Netanyahu. Dalam pidatonya pada Oktober lalu, Trump bahkan menyebut kasus yang menjerat Netanyahu sebagai hal sepele.

“Kenapa Anda tidak memberi Netanyahu pengampunan? Siapa yang peduli pada cerutu dan sampanye?” kata Trump, merujuk pada barang-barang yang diduga menjadi bagian dari suap dalam kasus tersebut.

2. Netanyahu ajukan permohonan resmi melalui dokumen 111 halaman

Benjamin Netanyahu (Chatham House, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Pada Minggu (30/11/2025), tim hukum Netanyahu resmi mengirimkan permohonan pengampunan setebal 111 halaman kepada Herzog. Dalam dokumen itu, mereka berargumen bahwa pengampunan diperlukan agar Netanyahu dapat mencurahkan seluruh energinya untuk memimpin Israel di masa krisis.

Netanyahu sendiri tidak mengakui bersalah dalam seluruh dakwaan, serta mengeklaim kasus itu merupakan upaya politik untuk menjatuhkannya. Dia menghadapi satu dakwaan penyuapan dan tiga dakwaan penipuan dalam tiga kasus berbeda, termasuk dugaan manipulasi liputan media dan penerimaan hadiah mewah dari para pengusaha.

Persidangan Netanyahu telah berlangsung sejak Mei 2020 setelah penyelidikan bertahun-tahun oleh kejaksaan dan kepolisian.

3. Permohonan pengampunan Netanyahu picu sorotan politik

Benjamin Netanyahu (Chatham House, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Permohonan pengampunan ini menambah panjang kontroversi yang membayangi Netanyahu. Dalam perkembangan sebelumnya, PM Israel itu menyampaikan bahwa proses hukum menghambat kemampuannya menjalankan pemerintahan dan berharap pengampunan bisa menjadi solusi untuk stabilitas nasional.

Pihak Gedung Putih pun ikut menyoroti isu tersebut setelah Trump secara terbuka meminta Herzog mempertimbangkan pengampunan. Sementara itu, tokoh oposisi Yair Lapid menolak langkah tersebut dan menegaskan pengampunan seharusnya hanya diberikan jika Netanyahu mengakui kesalahan dan mundur dari jabatan politik.

Kini, seluruh perhatian tertuju pada Presiden Herzog yang menyebut permintaan itu sebagai kasus luar biasa dan akan memprosesnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Editorial Team