Bendera Ethiopia. (Pexels.com/Kelly)
Dilansir Al Jazeera, ketegangan ini muncul setelah Somaliland setuju memberikan Ethiopia hak sewa selama 50 tahun atas pangkalan angkatan laut dengan akses ke pelabuhan Berbera pada Januari. Kesepakatan ini mencakup garis pantai sepanjang 20 km di Somaliland.
Sebagai imbalan atas kesepakatan tersebut, Ethiopia mengatakan pihaknya akan memberikan "penilaian mendalam" atas upaya Somaliland untuk mendapatkan pengakuan resmi sebagai negara merdeka. Hal itu merupakan pertama kalinya negara lain menawarkan diri untuk melakukannya.
Akses ke lautan sangat dibutuhkan negara tersebut karena wilayahnya dikelilingi daratan. Negara itu pernah memiliki akses terhadap laut, tapi terputus setelah perang selama tiga dekade yang menyebabkan Eritrea memisahkan diri pada 1993.
Perjanjian tersebut membuat marah Somalia karena Somaliland adalah negara yang memisahkan diri darinya dan memiliki pemerintahan sendiri. Pengakuan internasional apa pun terhadap wilayah itu dianggap sebagai serangan terhadap kedaulatannya.
Menanggapi tindakan tetangganya ini, Somalia telah mengumumkan pengusiran duta besar Ethiopia pada April. Selain itu, mereka juga menutup konsulat di Hargeisa di ibu kota Somaliland, dan Garowe, ibu kota wilayah semi-otonom Puntland.