Ilustrasi bendera transgender. (Undplash.com/Alexander Grey)
Melansir DW, undang-undang itu memungkinkan siapapun yang berusia 16 tahun ke atas mengubah status gendernya tanpa laporan medis disforia gender dan bukti perawatan hormon selama 2 tahun.
Aturan itu juga memungkinkan anak di bawah umur berusia 14 dan 15 tahun untuk mengajukan perubahan dengan persetujuan orang tua atau wali sah. Untuk anak di bawah umur berusia 12 dan 13 tahun perlu izin hakim.
Undang-undang itu juga menetapkan larangan terapi konversi yang berupaya mengubah orientasi seksual seseorang menjadi heteroseksual dan menguraikan langkah-langkah pemerintah untuk memasukkan orang trans ke dalam angkatan kerja, pendidikan, dan perumahan.
"Undang-undang ini mengakui hak orang trans untuk menentukan sendiri identitas gender mereka, itu mendepatologi orang trans. Orang trans bukan orang sakit, mereka hanya manusia biasa," kata Montero, menjelang pemungutan suara.
Dia menggambarkan undang-undang tersebut sebagai salah satu undang-undang terpenting dari badan legislatif.
"Kami merayakan fakta bahwa undang-undang ini telah disahkan setelah 8 tahun bekerja tanpa lelah untuk mendapatkan hak bagi komunitas trans," kata Uge Sangil, kepala FELGBTI+.
Namun, undang-undang tersebut menimbulkan keretakan dalam koalisi pemerintah karena ditentang oleh Partai Sosialis Perdana Menteri Pedro Sanchez. Pihak oposisi juga menentang. Maria Jesus Moro dari oposisi Partai Populer mengajukan banding untuk menentang undang-undang tersebut menjelang sesi pemungutan suara.
Kelompok lain yang menentang khawatir perubahan aturan akan memungkinkan laki-laki berkompetisi dalam olahraga perempuan atau meminta dipindahkan ke penjara perempuan.