Ilustrasi perahu migran. (Unsplash.com/Jametlene Reskp)
Dalam beberapa tahun terakhir, Kepulauan Canaria telah menjadi salah satu tujuan utama bagi migran yang ingin mencapai Spanyol, dengan puncak kedatangan lebih dari 23 ribu migran pada 2020, menurut Kementerian Dalam Negeri Spanyol.
Dalam enam bulan pertama 2023, lebih dari 7 ribu migran dan pengungsi telah tiba di daratan Canaria.
Namun, rute migrasi Atlantik adalah salah satu yang paling mematikan di dunia, biasanya digunakan oleh para migran dari Afrika sub-Sahara. Walking Borders mengatakan sepanjang tahun ini ada 800 orang meninggal atau hilang di perairan tersebut.
Pada tahun lalu, setidaknya ada 559 orang tewas dalam perjalanan ke Kepulauan Canaria, menurut Organisasi Migrasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Salah satu kasus kapal migran tenggelam tujuan Eropa yang paling mematikan terjadi pada bulan lalu di Laut Mediterania, di mana lebih dari 500 orang diduga tewas di lepas pantai Yunani. Peristiwa tersebut menimbulkan kritik meningkat atas kegagalan Uni Eropa mencegah tragedi semacam itu.
Kapal yang hilang sering tidak didokumentasikan, beberapa tidak pernah ditemukan atau baru ditemukan di seluruh dunia bertahun-tahun kemudian.
Investigasi yang dirilis Associated Press pada tahun ini menemukan bahwa setidaknya tujuh kapal migran dari Afrika barat laut, yang kemungkinan menuju Kepulauan Canaria pada 2021, hanyut ke Karibia dan Brasil.
Kapal-kapal itu sebagian besar berangkat dari Maroko, Sahara Barat, dan Mauritania, dengan lebih sedikit yang datang dari Senegal.
Sejak Juni sudah ada 19 kapal dari Senegal tiba di Kepulauan Canaria. Badan Penjaga Pantai dan Perbatasan Eropa, Frontex, mengatakan sepanjang tahun ini ada 1.135 migran yang berasal dari Senegal tiba di Kepulauan Canaria.