Staf PBB yang Tewas akibat Serangan Israel di Gaza Terus Meningkat

Jakarta, IDN Times – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina atau UNRWA mengatakan jumlah stafnya yang meninggal semakin meningkat sejak konflik Gaza dimulai. Jumlahnya saat ini mencapai 88 anggota dan menjadi yang tertinggi dalam sebuah konflik di dunia.
"Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari berlalu. Cukup sudah, ini harus dihentikan sekarang," kata UNRWA dalam pernyataan, Minggu (5/11/2023) melalui laman UNICEF.
PBB menyampaikan pengumuman tersebut dalam pernyataan bersama. Pernyataan seperti itu jarang dikeluarkan bersama dengan beberapa organisasi kemanusiaan non-PBB.
1. Korban sipil meningkat
Jumlah korban serangan di Jalur Gaza terus mengalami peningkatan. Per Senin. 6 November, menurut laporan Al Jazeera, sudah ada sekitar 9.770 warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel.
Serangan Israel yang tak kunjung terhenti juga memaksa penduduk sipil untuk mengungsi. Diperkirakan 1,5 juta dari 2,3 juta orang di daerah Gaza atau sekitar 65 persen, telah menjadi pengungsi internal, menurut UNRWA.
Warga di Gaza mengalami krisis kemanusiaan sejak Israel melancarkan serangan balasannya di Gaza. Mereka memberlakukan blokade akses terhadap fasilitas vital seperti air, listrik, dan bahkan bantuan kemanusiaan.