Melansir dari Al Jazeera, Chiwaya yang menggunakan kursi roda ini diketahui memasuki gedung parlemen pada Kamis untuk membahas hak tunjangan kendaraan sebagai mantan wakil ketua II di parlemen.
Parlemen telah mengonfirmasi kasus ini sebagai bunuh diri. Dalam sebuah pernyataan, parlemen mengaku menyesal harus memberitahu publik mengenai kabar bunuh diri mantan wakil ketua di gedung parlemen. Parlemen menduga, motif bunuh diri adalah rasa frustasi Chiwaya terkait penerapan atas tunjangan kendaraan.
Juru bicara kepolisian, James Kadadzera, menolak untuk berkomentar terkait tunjungan sebagai penyebab bunuh diri. Menurutnya, penyelidikan lebih lengkap dibutuhkan untuk memahami duduk perkara.
Sebelum mengakhiri jabatannya di parlemen pada 2019, Chiwaya merupakan anggota parlemen sejak 2004. Saat menjabat, Chiwaya mewakili oposisi Front Demokratik Bersatu.