Jakarta, IDN Times - Pasukan Belanda menggunakan “kekerasan ekstrem”, yang seringkali dengan sengaja, selama perang kemerdekaan Indonesia tahun 1940-an. Selain itu, para pemimpin militer dan politisi di Belanda sebagian besar mengabaikan ekses tersebut.
Pernyataan tersebut merupakan hasil dari sebuah proyek penelitian jangka panjang yang diterbitkan pada Kamis (17/2/2022), sebagaimana dikutip dari ABC News.
Penyelidikan tersebut dilakukan selama empat setengah tahun oleh para ahli dari tiga lembaga penelitian sejarah. Hasilnya bertentangan dengan pandangan lama pemerintah Belanda yang menyatakan pasukannya terlibat dalam kekerasan ekstrem hanya secara sporadis ketika memerangi pasukan pro-kemerdekaan di Indonesia.
“(Sumber mereka berkonsultasi) menunjukkan bahwa penggunaan kekerasan ekstrem oleh angkatan bersenjata Belanda tidak hanya meluas, tetapi juga sering disengaja. Itu dimaafkan di setiap tingkatan: politik, militer dan hukum,” menurut penelitian itu.
Para peneliti mengatakan tidak mungkin untuk memberikan jumlah pasti kejahatan dan korban.