Jakarta, IDN Times - Peristiwa pengeboman terjadi pada Minggu (27/1) pekan lalu yang menyerang gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Kala itu, dua bom diledakkan saat misa Minggu di gereja. Kejadian itu sendiri terjadi setelah muncul pengumuman pada Jumat (25/1) lalu bahwa wilayah Jolo, yang mayoritas dihuni umat Muslim itu, mengesahkan referendum otonomi yang ingin agar wilayah itu miliki pemerintahan mandiri pada 2020.
Menurut klaim dari surat kabar setempat, referendum itu sendiri mendorong kemungkinan terjadinya perdamaian mengingat referendum mengizinkan wilayah yang dihuni mayoritas Muslim itu mendirikan pemerintahan otonom di negara yang dominan dihuni umat Katolik.